sumber: palutribunnews.com
PETUNIA CINTA
Oleh : Putri Bakhita
Terik
mentari kala itu menerangi hari
Sekumpulan
petunia dikerubungi oleh gerombolan kupu-kupu yang berlalu-lalang
Dari
sekian hamparan petunia, sosokmu menarik perhatianku
Berdiri
dengan gagah serta punggung yang tegar
Kamu
nampak berbalik sedikit hingga menunjukkan wajah tampanmu
Kupu-kupu
menari-nari di sekitarmu
Seolah dirimu adalah petunia yang paling
indah
Di
saat yang sama, kupu-kupu sedang menari-nari di perutku
Ada
yang berdesir di dadaku
Tatapan
intens itu seolah membiusku
Tatkala
sepasang mata indah itu
Memandang
lekat seekor kupu-kupu
Yang
singgah di jemari itu
Nafasku
seolah tercekat
Waktu
serasa berhenti berputar
Delusiku
hanya terbayang sosokmu
Aku
benar-benar jatuh akan parasmu
Petunia
mulai tumbuh memenuhi hatiku
Hati
ini mulai gelisah
Perasaan
ini membuatku resah
Sosokmu
memenuhi pikiranku
Petunia
semakin tumbuh hingga mengakar di hatiku
Iris
gelap bak samudra itu
Seakan
membuat aku jatuh terpana
Dadaku
berdesir tak karuan
Membuat
ukiran senyuman di wajah ini menjadi sempurna
Hati
ini ingin lekas berjumpa denganmu
Rasa
itu mulai menyapaku
Dikala
engkau tepat di sampingku
Eksistensimu
membuat hatiku gundah
Mendorong
diri ini untuk segera mengutarakan rasa ini
Rasa
yang disebut dengan cinta
Cinta
ingin memiliki
Cinta
ingin dilengkapi
Aku
tak berharap akan balasan cinta darimu
Dengan
sikap dinginmu itu
Mustahil
rasanya memiliki hatimu
Sebuah
harapan yang kuinginkan
Yaitu
terus berada di sisimu
Aku
mungkin tak bisa membuatmu tersenyum
Tetapi
melihat wajah dinginmu
Pada
akhirnya mengukirkan sebuah lengkungan senyum
Membuat
dada ini kembali berdesir hebat
Begitu
indah nan mempesona
Hingga
rasanya seperti mimpi indah yang sungguh nyata
Meskipun
hari itu akan tiba
Di
mana aku tak sempat memilikimu
Di
mana aku tak sempat mengutarakan seluruh hal
Yang
berkecamuk di dalam benak ini
Jika
waktu itu tiba
Aku
berharap kau tak akan sedih karena kepergianku
Sebesar
apapun rasa cinta ini
Akan
lenyap bersama jasad ini
Menjadi
racun yang membius
Merasuk
ke tubuh
Menjadikan
perasaan semu ini
Seolah
sebuah keindahan abadi
Rasa
ini bak petunia
Tumbuh
dengan cepat hingga mengakar di hati
Namun
memiliki pendirian sangat lemah
Jangka
waktu yang terlalu singkat
Hanya
sebatas hingga kematian
Hanya
sekali seumur hidup
Takdir
memang tak mempertemukan cinta kita
Tetapi
di dunia yang berbeda
Aku
ingin rasa ini kembali ada
Bukan
sekedar rasa cinta bak petunia
Melainkan
rasa cinta yang sungguh-sungguh
Hanya
untukmu
Dan
mengharapkan balasan cinta darimu
Biografi Singkat
Nama Putri Bakhita atau biasa
disapa Dhita. Ayah merupakan seorang pensiunan PNS, sedangkan ibu merupakan
pekerja URT. Saat ini berstatus mahasiswa
memasuki semester lima yang mengeyam pendidkan di Universitas Tadulako. Mengambil program studi
Statistika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Saat ini sedang menulis novel berjudul Glorious Battle,
tetapi sayangnya dilanda write-block
ditambah situasi sekitar kurang mendukung. Menggunakan aplikasi menulis di Wattpad dan Novelme dengan nama pena Demartha.
Numpang promo ya gan
BalasHapuskami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*