sumber. oto.detik.com
LUSA MERINDUKAN KEMARIN
Oleh: Eddy Setiawan
Kadang aku berselingkuh dengan waktu
Tak bergeming lamunanku dengan nyanyian lonceng
bertalu-talu
Mataku terpaku pada latar tembok putih kotor yang
mulai jadi abu-abu
Benakku
masih berkelana jauh menyusur rimba hingga terpelanting dibatu
Angin masih nikmat kudekap erat
Diantara cerobong kokoh berasap pekat
Disela tangis lapar anak pekerja ladang yang nasibnya
terbabat
Pabrik-pabrik pongah dengan isi dompet berlipat-lipat
Tanah
kelahiranku berubah wajah
Bersolek bedak debu pabrik penjajah
Lunglai tatapnya nanar cantiknya terjamah
Termakan janji petinggi berdasi bersenyum ramah
Wangi lumpur sawahku berganti bau limbah
Cangkul tua ayahku jadi penghias sudut belakang rumah
Hutanku pilu tandus tak lagi basah
Digagahi dengan rakus oleh gergaji para perambah
Aku
laksana pandawa yang mengerang murka
Melihat Drupadi ditelanjangi dalam sidang Hastinapura
Kesumat meronta melahap sabar dalam dada
Mendengar tangis alamku merintih rusak perawannya
Aku seperti lusa yang merindukan kemarin
Kala rumput
masih hijau berayun mesra dibawah tarian kincir angin
Menanti kecupan para kerbau saat senja menyingsing
Diiringi nyanyian pipit menyambut bulir padi menguning
Maros,
22 Mei 2020
BIOGRAFI
PENULIS
Eddy Setiawan, lahir di Marauke 13 September 1984. Alamat:
lingkungan Pakalu Kelurahan Kalabbirang Kec. Bantimurung Kabupaten Maros
Propinsi Sulawesi Selatan. Anak sulung dari enam bersaudara dari pasangan Muh.
Yunus dan Ummi Rafiatun. Suami dari Nurul Hukma serta ayah dari Kaffah Alnadif
Setiawan. Menyelesaikan pendidikan terakhir pada jenjang Strata I di
universitas Veteran Republik Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
pada tahun 2008. Bekerja Sebagai Seorang guru di SDN 244 Pangia Kec. Simbang
Kab.Maros.
Numpang promo ya gan
BalasHapuskami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*