Oleh: Ali Hasan Assidiqi
Bondowoso
Masihkah pohon jati yang mekar dan indah melambai di sepanjang
jalan menuju kotamu? Ataukah kau ganti seperti pabrik-pabrik yang berasap di
sepanjang jalanmu.
Bondowoso
Masihkah ia kera-kera bergelantung di sepanjang pohon
menuju perbatasanmu? Ataukah ia mati dan hilang karena para harimau pemburu
tanpa kau membentenginya.
Bondowoso
Masihkan makanan tape di sepanjang jalan menjadi ciri khasmu? Ataukah ia sirna karena
candu terhadap global internet yang menghantui masyarakatmu
Bondowoso
Masihkan alunan Alquran terus menjadi alunan di disetiap desamu?
Ataukah ia terganti oleh lagu-lagu yang tak memiliki faedah terhadap
masyarakatmu.
Bondowoso
Masihkan pemimpin dikotamu ingat perjuangan atas
kelahiranmu? Ataukah kini lupa karena waktu tak pernah menampilkan sejarahmu.
Bondowoso
Masihkah sari-sari pikiran dan perjuangan Ki Ronggo tercancap di
seluruh masyarakatmu? Ataukah seperti penggalan-penggalan kata berserakan di
jalan tak bermakna seperti kertas yang terbengkalai.
Bondowoso
Kaifa Hall?
Bagaimana pemimpinmu, dan seluruh para rakyatmu? Masihkah mereka menderita
ataukah kini mereka telah bahagia?
Bondowoso
Sejarah telah mengukir namamu
Sejarah telah mengukir makanan khasmu
Dan sejarah telah mengukir tentang suara-suara di kotamu.
Bondowoso
Di mana-mana ada Bondowoso
Di mana-mana ada tape makanan favoritmu
Di mana-mana ada pemimpin masa depanmu
Di mana-mana ada Masyarakat yang setia padamu
Bondowoso
Aku Rindu Kau...!!!
Kecil tapi indah
Sepi tapi sahdu di dalam hatiku.
Dan selalu memberiku sejuta bintang kenangan yang tak ternilai.
Nb: puisi ini aku tulis sebagian mengunakan alur puisi sastrawan terkenal, tapi di dalamnya aku bedakan. Puisi ini kutulis atas kecintaan kepada kota kelahiranku. Kota kecil tapi indah dan kota kecil yang penuh sejarah dan alam yang seri indah
Komentar
Posting Komentar