CERITAKU: MENGAJAR DI TPQ MEMBUKA REZEKI
Mungkin
mengajar adalah seuatu yang biasa. Sudah banyak dilakukan oleh banyak orang.
Namun pernahkah bertanya, bagaimana kalau misalnya kita mengajar tanpa mau di
gaji? Jadi hanya mau mengabdi. Diberi uang diambil tapi jika ditanyak mau
digaji berapa maka jawabnya tidak usah. Pasti berfikir lagi kan.
Inilah
ceritaku salah satunya. Aku waktu masih mahasiswa s1 PAI di UIN Malang banyak
kegiatan yang ku lakukan. Namun tak semua yang ku lakukan berbentuk pengabdian,
ada juga yang berbentuk bisnis atau memang sengaja mencari gaji. Dari segala
kesibukanku salah satu yang berbentuk pengabdian adalah mengajar TPQ (Taman
Pendidikan Al-Quran)
Awalnya
semuanya ini berkisah dari komunitasku yaitu Komunitas Pecinta Al-Quran (Komiq)
Malang membuat kegiatan mengajar di sekolah-sekolah Kota Batu pada bulan
Ramadhan. Setelah berhasil melakukan pengabdian di sekolah, pembina memiliki
rencana untuk melakukan pengabdian di TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran).
Kebetulan waktu pertama direncakan, dekat rumah pembina ada TPQ sehingga beliau menganjurkannya di lokasi
tersebut yang bernama TPQ Al-Hilal. Alasannya mengawali tempat tersebut selain
dekat dengan rumah pembina juga tempat tersebut sempat berhenti sealama dua
periode dikarenakan kekurangan guru.
Pada
mulanya yang disuruh adalah pengurus komunitas secara bergantian. Namun semua
itu dicoba sebulan tak berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan banyak dari
kami yang melakukan kegiatan sehingga pada intinya hanya tiga orang yang
sanggup membantu di TPQ tersebut
sekaligus juga dibantu guru asli. Selama beberapa bulan karena
sedikitnya kami, akhirnya yang semula kami mengajarnya hampir setiap hari diubah
menjadi satu kali seminggu yakni hari rabu dengan kegiatan belajar doa-doa
sehari-hari, surat pendek dan juga ektrakulikuler yangg dimana dipasrahi dua
ektra yakni al-banjari dan juga mewarnai. Tapi tak menuntut bagi kami tetap
membantu di hari biasa untuk mengajarkan Al-Qur’an.
Semuanya
berjalan dengan baik, hanya saja ektra al-banjari yang sudah kami rencanakan tak
bisa dilakukan dikarenakan peralatan belum ada. Sampai setahun akhirnya tiga
orang dari kami terisa satu orang yaitu diriku sendiri. Dua orang temanku berhenti
dikarenakan ada kesibukan lainnya. Tanpa berfikir panjang, aku tetap menajar di
TPQ tersebut dengan dibantu guru asli dan juga adanya guru baru yang siap
menggabdi dan membuat ektra baru yaitu memanah. Bertahun-tahun terus kami
lakukan di TPQ. Guru TPQ yakni ustadz dan uustadzahnya mengajar senin sampai
jumat kecuali Rabu yang berfokus kepada Al-Qur’an. Sedangkan saya dan guru baru
laki-laki berfokus kepada menajarkan doa-doa sehari-hari, surat pendek dan juga
ektra yaitu mewarnai dan memanah pada hari rabunya.
Cerita
ini memang membosankan, namun yang perlu diketahui bahwa ada satu perjalan
menarik bagiku di TPQ ini. Dimana suatu saat aku yang berasal dari orang bawah
kekurangan uang. Makan pun dihemat dan pada akhirnya aku tak punya uang dan
meminjam pada temanku. Seketika itu aku berfikir kenapa aku tak punya uang dan
pada akhirnya di malam hari aku tak tidur sambil berfikir tentang uang
sekaligus mengerjakan tugasku setiap hari di pesantren. Tak lama jam sudah
menunjukkan diri hari, hingga pada akhirnya aku berfikir bahwa mungkin aku tak
mengajar TPQ itu yang menyebabkan aku tak punya uang. Sebab di TPQ itu aku
bukan tentang hanya aku belajar tapi membantu orang lain. Peristiwa ini memang
terjadi dimana sebelum kehabisan uang, aku lebih memilih kesibukanku yang lain sehingga
beberapa kali tidak masuk dan izin di TPQ. Akhirnya akupun langsung kembali ke
TPQ mengajar setiap rabu. Alhamdulilah seminggu setelahnya aku mendapat dua
rezeki, pertama dikirimin oleh orangtua walau tak meminta uang dan kedua
alhamdulilah pekerjaanku selain di TPQ keluar uang bulanan. Dan akhirnya akupun
bersyukur.
Cerita
diatas ini berkaitan tentu menjadi suatu yan perlu kuingat. Dimana hal ini
sesuatu dengan sabda rasulullah dalam haditsnya “Dari Abu Hurairah Ra, Nabi
Muhammad Saw bersabda: “Barangsiapa yang melepaskan satu kesusahan seorang
mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat.
Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan
memudahkankannya di dunia dan akhirat. .. Allah senantiasa menolong hamba Nya
selama hamba Nya itu mau menolong saudaranya” (HR Muslim, Lihat di Hadits
Arba’in An Nawawi hadits ke 36). Tentu hadits ini bukan sekedar sebuah ucapan
namun ada balik di dalamnya yakni seperti yang kulakukan bahwa apa yang ku
lakukan dengan membantu TPQ Al-Hilal untuk terus ada untuk membuat anak-anak
bisa mangaji, bisa berdoa, bisa membaca surat pendek dan lainnya pasti akan di
tolong oleh Allah orang-orang di dalamnya, sehingga tak ada dari mereka yang
kekurangan karena telah membantu dan meringankan saudara atau muslim yang
lainnya.
semoga
kisah ini bermamfaat bagi pembaca, dan bacalah kisahku yang lain di blog ini
walau tak akan hadir setiap hari.
Mari kita belajar dan bekerjasama
Mengabdi dengan penuh suka rela
Biarkan rezeki Allah yang mengaturnya
Karena Dia tuhan yang maha Segalanya.
Komentar
Posting Komentar