KHILAFAH RASYIDIN (Sistem Pengangkatan/Pemilihan, Substansi dan Strategi Dakwah)


KHILAFAH RASYIDIN
(Sistem Pengangkatan/Pemilihan, Substansi dan Strategi Dakwah)



Nabi Muhammad SAW wafat Senin, 12 Rabiul Awwal 11 H (8 Juni 632 M) pada usia 63 tahun[1]. Sebelum Nabi Muhammad wafat, beliau tidak berwasiat tentang seseorang yang akan menggantikannya sebagai pemimpin umat muslim secara jelas. Saat itu kaum muslim kacau dan bingung siapa pengganti setelahnya. Kemudian kaum muslim melakukan musyawarah di Bani Saqifah, dan hasil dari musyawarah tersebut menunjuk Abu Bakar sebagai pemimpin. Dengan ditunjuknya Abu Bakar sebagai pemimpin, maka lahirlah sistem pemerintahan islam yang baru. Tidak hanya Abu Bakar saja menggantikan, masih ada 3 sahabat utama yang akan meneruskan kepemimpinan pemerintahan islam yang biasanya disebut dengan istilah Khulafaur Rasyidin. Para Khulafaur Rasyidin melaksanakan sistem pemerintahan sesuai perintah Al-Qur’an dan Hadits.
Kata kunci: Khulafaur Rasyidin, pemilihan, substansi dan strategi dakwah

A.  PENDAHULUAN
Khulafaur Rasyidin berasal dari kata Khulafa’ dan ar-rasyidin. Kata khulafa’ adalah jama’ dari kata khilafah yang artinya pengganti. Dan Ar-Rasyidin memiliki arti mendapat petunjuk. Jadi Khulafaur Rasyidin mempunyai arti para pengganti yang mendapat petunjuk. Khulafaur Rasyidin terdiri dari 4 sahabat kerkemuka Nabi Muhammad SAW. Terdiri dari Abu Bakar As-Sidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.Mengapa hanya empat orang tersebut yang dijuluki dengan sebutan Khulafaur Rasyidin? Karena 1) empat orang itu adalah orang yang hidup semasa dengan Nabi Muhammad, 2) mereka adalah sahabat Nabi Muhammad yang terkenal dan sangat besar jasanya terhadap dakwah dan perjuangan menegakkan Agama Allah , 3) mereka termasuk Assabiqunal Awwalun, 4)  termasuk orang-orang yang terpilih yang mendapat petunjuk dari Allah SWT.
1.    Masa Pemerintahan Khulafaur Rasyidin
Masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin berlangsung selama 29 tahun. Yaitu dimulai pada tahun 11 H (632 M) sampai tahun 40 H (661 M). Para Khalifah terdiri dari 4 orang sahabat nabi yang terkemuka[2]:
a.                   Abu Bakar As-Sidiq, menjabat sebagai Khalifah selama 2 tahun 3 bulan, 11-13 H
b.                  Umar Bin Khattab, menjabat sebagai khalifah selama 10 tahun 6 bulan, 13-23 H (634-644 M)
c.                   Usman bin Affan, senjabat sebagai khalifah selama  12 tahun, 23-35 H (644-656 M)
d.                  Ali bin Abi Thalib menjabat sebagai khalifah  selama 5 tahun, 35-40 H (656-661 M).
Abu Bakar As-Sidiq, adalah khalifah pertama yang lahir pada tahun 573 M, nama kecilnya adalah Abdul Ka’bah. Ayah beliau bernama Kuhafah bin Amir bin Amr bin Sa’ad bin Tamim. Ibunya bernama Ummul Khair Salma binti Skhr. Beliau berasal dari Bani Tamim atau Taym dari Suku Quraisy. Beliau termasuk golongan Assabiqunal Awwalun yang diberi julukan Abu Bakar dan As-Sidiq karena beliau selalu membenarkan segala tindakan dan perkataan Nabi Muhammad dan juga peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad. Garis keturunan Abu Bakar dengan Rasulullah bertemu pada Murah bin Ka’ab. Abu Bakar As-Sidiq di angkat menjadi Khalifah melalui proses pemilihan yang dilakukan oleh kaum muslimin melalui musyawarah di Saqifah Bani Saidah. Beliau di baiat secara resmi setelah selesai pemakaman rasulullah.
Dalam pemerintahan beliau memiliki kebijakan di bidang pemerintahan. Antara lain: 1) memerangi kaum murtad, nabi palsu dan para pembangkang. Seperti Musailamah Al-Kazab, Tulaihah bin Khuwailid, Aswad Al-Ansi. 2) mengumpulkan Al-Qur’an (12-13 H), pada saat itu para penghafal al-Qur’an banyak yang meninggal dunia akibat memerangi kaum murtad dan nabi palsu. Sehigga dibentuklah panitia pengumpulan al-qur’an yang di pimpin oleh Zaid bin Sabit. Hasil dari pengumpulan Al-Qur’an ini diserahkan dan dititipkan disimpan di rumah Hafsah binti Umar. 3) melakukan ekspansi wilayah ke Irak dan Persia yang dipimpin oleh Khalid bin Walid dalam perang Yarmuk. 4) mendirikan Baitul Mal, yaitu lembaga keuangan negara yang dikelola oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. 5) mendirikan lembaga peradilan atau al-Qadhi yang dipercayakan pada Umar bin Khattab. 6) membagikan harta rampasan perang (ghanimah) secara adil.Abu bakar As-Sidiq wafat pada saat terjadinya perang Yarmuk, beliau sakit selama 15 hari dan meninggal dunia. Sebelum meninggal beliau berwasiat dengan menunjuk Umar Bin Kattab sebagai penggantinya. Beliau meinggal pada usia 63 tahun.
Umar bin Khattab. Nama lengkapnya Abu Hafsh Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyyah bin Abdullah bin Qurt bin Rizzah bin Adi bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib, bin Fihr al-Adawi al-Qurasyi.[3]. Lahir pada tahun 580 M di Mekkah. Ibunya bernama Khantamah binti Hisyam dan ayahnya bernama Kattab bin Nufail. Beliau berasal dari Bani Adi. Garis keturunan beliau dengan nabi Muhammad bertemu pada Ka’ab Bin Luayy.
Umar diangkat sebagai khalifah melalui proses musyawarah dengan ditunjuk sendiri oleh Abu Bakar sebelum wafat. Umar bin khattab dibaiat pada tanggal 23 Jumadil akhir tahun 13 H. Dalam pemerintahan beliau memiliki banyak kebijakan dalam berbagai bidang. Antara lain; 1) membagi wilayah islam menjadi 8 provinsi beserta gubernurnya. 2) memperluas wilayah islam mulai dari penaklukan persia, pembebasan Syam/Suriah, pembebasan Baitul Maqdis di Yerussalem, dan Mesir. 3) menyusun prinsip-prinsip peradilan islam yang disebut dengan Dustur Umar atau risalah Al-Qada. 4) menetapkan aturan pembagian harta waris, pengangkatan para hakim. 5) mendirikan Diwan AL-Kharaj yaitu yang mengurusi pajak tanah, diwan Al-Jund yaitu dewan keuangan untuk militer. 6) memperbaiki masjidil Haram di Mekkah, masjidil Aqsa di Palestina dan masjid Nabawi di Madinah. Menetapkan kalender hijriyah, 7) membukukan al-Qur’an, 8) mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan, adapun kota-kota gudang ilmu adalah Basrah, Hijaz, Syam dan Kuffah.Umar bin Khattab wafat pada usia 64 tahun, beliau ditikam oleh seorang budak Persiayang bernama Abu Lu’luah atau Al-Fairuz. Akhirnya beliau sakit selama 3 hari dan meingal dunia. sebelum meninggal Umar membentuk dewan Syura untuk memilih khalifah pengganti dan disepakati bahwa Usman bin Affan khalifah selanjutnya.
Usman bin Affan. Beliau lahir di Mekkah pada tahun 576 M, beliau berasal dari Bani Umayyah, suku Quraisy. Ayahnya bernama Affan bin Abul bin Umayyah bin Abdul Syam dan ibunya bernama Urwabinti Kuraiz. Garis keturunan Usman dengan Nabi Muhammad bertemu pada Abdu Manaf bin Qusay. Usman bin Affan diangkat sebagai khalifah melalui Proses musyawarah melalui majlis Syura yang dibentuk oleh Umar bin khattab. Pemilihan  tersebut dilaksanakan di rumah Abdurrahman bin Auf. Usman dibaiat sebagai khalifah pada tahun 23 H dan menjadi khalifah di usia 70 tahun.
Adapun kebijakan dari pemerintahan Usman bin Affan antara lain: 1) menyempurnakan pembukuan al-qur’an, membangun masjid Nabawi dan gedung pengadilan, 2) memerangi pemberontakan, 3) pembentukan armada islam, 4) perluasan wilayah di Afrika, Asia, dan Eropa, 4) membagi wilayah islam menjadi 10 provinsi beserta gubernurnya, 5) menetapkan pendapatan dan membentuk jawatan. Masa pemerintahan Usman terbagi menjadi dua periode. Periode pertama 6 tahun, masa masa kejayaan, dan periode kedua 6 tahun setelahnya merupakan masa terjadinya kehancuran karena banyak pemberontakan, dan fitnah dimana-mana. Suatu hari ada penyelinap bernama Hamran bin Sadan As- Syaqi atau al-ghafiqi berhasil masuk kerumah Usman dan membunuh Usman ketika sedang membaca Al-Qur’an. Beliau wafat pada tanggal 18 Zulhijjah 35 H atau 20 Mei 656 M. Beliau dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah.
Ali bin Ali Thalib. Beliau lahir di Mekkah tahun 583 M. Ayahnya bernama Abu Thalib yaitu paman Nabi Muhammad. Beliau berasal dari Bani Hasyim. Ali diangkat menjadi Khalifah melalui kesepakatan rakyat dan dipelopori oleh kaum yang memberontak Usman. Dalam pemerintahan Ali bin Abi Thalib telah memberikan seluruh kemampuannya untuk membangun pemerintahan yang baik. seperti membudayakan bermusyawarah dalam setiap memecahkan permasalahan, menentramkan suasana masyarakat yang sudah kacau setelah khalifah Usman bin Affan meninggal, dan membenahi sistem pemerintahan dengan kemampuan dan kecakapan. Dengan ditengah-tengah krisis politik, Ali harus menghadapi risiko politik yang tidak terkendali yang mengakibatkan ia terbunuh.[4]. Ali bin Abi Thalib wafat pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H, Ali berhasil dibunuh oleh Ibnu Muljam ketika akan melaksanakan sholat subuh di Kufah.[5]
Penutup
Khulafaur Rasyidin adalah 4 sahabat Rasulullah yang menggantikan kepemimpinan pemerintahan Islam. Mereka memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda sesuai dengan keadaan pada masa itu. Mereka telah berusaha untuk memperkokoh pemerintahan Islam dengan berlandaskan pada Al-Qur’an dan sunah. Mereka adalah pemimpin yang tegas, cerdas, sabar, mengutamakan kebenaran dan mengutamakan rakyat. Sifat yang patut di contoh oleh para calon pemimpin generasi mendatang.

Daftar Pustaka
Ath-Thanthawi, Ahmad Abdul ‘Aal. 2009. The Great Leaders KISAH KHULAFAUR
RASYIDIN. Jakarta: Gema Insani.
Al-Quraibi, Ibrahim. 2009.Asy- Syifa Fi Tarikh al-Khulafa’. Jakarta: Qisthi Press.
Ansori, M. M. Rifai, Sohib Dhohri R. 2008.Sejarah Kebudayaan Islam untuk kelas VII. Solo:
CV. Sindunata.
Darsono, H. T. Ibrahim. 2014.Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1 untuk kelas VII
Madrasah Tsanawiyah.Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Sirajuddin. 2007. Politik ketatanegaraan Islam.Yogyakarta: Pustaka Belajar.



[1]H. Darsono, T. Ibrahim. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1 untuk kelas VII Madrasah Tsanawiyah. (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2014). Hlm. 50
[2] M. Ansori, M. Rifai, Sohib Dhohri R. Sejarah Kebudayaan Islam untuk kelas VII. (Solo: CV. Sindunata, 2008). Hlm. 5
[3]Ibrahim Al-Quraibi. Asy- Syifa Fi Tarikh al-Khulafa’. (Jakarta: Qisthi Press. 2009) Hlm. 315
[4] Sirajuddin. Politik ketatanegaraan Islam. (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007) Hlm. 45
[5]Ahmad Abdul ‘Aal Ath-Thanthawi. The Great Leaders KISAH KHULAFAUR RASYIDIN. (Jakarta: Gema Insani. 2009)Hlm. 430

Komentar