GUS FAHMI, GURU SANTRI MUDA DI PP ANWARUL HUDA DALAM PENGAJIAN KILATAN/PASARAN DI BULAN RAMADHAN


GUS FAHMI, GURU SANTRI MUDA DI PP ANWARUL HUDA DALAM PENGAJIAN KILATAN/PASARAN DI BULAN RAMADHAN
Oleh: Ali Hasan Assidiqi (16110048)
“Artikel ini ditulis sebagai laporan UAS semester 6 PAI matkul Manajemen Dakwah”

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Bulan yang penuh keistimewaan seperti turunnya al-Qur’an, adanya lailatul qadar, amal ibadah dilipatgandakan dan lainnya. Dengan keistimewaan tersebut maka tidak jarang banyak tradisi Islam yang dilakukan diberbagai daerah dan salah satunya di Malang Indonesia. Di Malang tradisi ini disebut dengan nama Kilatan yang dikemas dalam sebuah pengajian keagamaan yang berbasis pengajian Kitab. Salah satu tokoh yang mengadakan kegiatan kilatan adalah Gus Fahmi yang melakukan kegiatan tersebut di PP. Anwarul Huda Malang.
Gus fahmi dalam biografinya memiliki nama lengkap Fahmi Fardiansyah, S.Pd. Beliau lahir pada 21 April 1995 di Malang. Dalam riwayat pendidikannya beliau menempuh di sekolah formal dan nor formal dari kecil. Riwayat sekolah formalnya beliau meliputi: TK Muslim Malang, SDN Kauman Malang, SMPN 15 Malang dan SMA Laboratorium Malang. Sedangkan jenjang riwayat pendidikan di temapt non formal meliputi; SD Singosari, SMP cabang PP Mergosono Malang, dan SMA sabtu Minggu di PP. Habib Sholeh Al-Idrus Bareng. Uniknya disini dapat kita lihat bahwa ketika menempuh pendidikan beliau macam-macam jadi tidak hanya sekolah pada umumnya namun mampu sekolah di berbagai tempat bahkan di tingkat SMA beliau sampai melakukan sekolah di 3 tempat sekaligus mondok.
Dalam kegiatannya beliau di Bulan ramadhan ini yang berfokus pada pengajian kitab yang dikenal kilatan di Malang ini beliau memiliki 3 latar belakang mengadakan kegiatan tersebut di PP. Anwarul Huda. Tiga latar belakang tersebut meliputi:
1.      Sebagai bentuk muhafadzah yaitu melanjutkan tradisi pensantren yang sudah dari dahulu didirikan oleh para ulama sehingga dengan hal tersebut maka di Pondok Pesantren khususnya wajib untuk melakukan kegiatan tradisi tersebut.
2.      Sebagai bentuk kita dalam tidak menyiakan waktu di Bulan Ramadhan karena pahala di Bulan Ramadhan ini banyak sehingga dikenal bulan istimewa daripada bulan lainnya.
3.      Sebagai bentuk mengejar kekurangan di bulan lainnya karena di Bulan Ramadhan ini waktu senjang semakin banyak sehingga perlu adanya pengajian kilatan ini.
Dengan adanya latar belakang tersebut maka Gus Fahmi mengadakan kegiatan ramadhan ini di PP. Anwarul Huda.
            Sedangkan materi yang diajarkan adalah materi dari Kitab Abu Jamrah yang berisi tentang hadits-hadits, dan juga Kitab Minhajul Tublab yang berisi tentang fiqih. Metode yang digunakan adalah metode model Bedengan yaitu dimana ustad membaca, santri menyimak dan menulsinya mengunakan bahasa Jawa. Hal ini bertujuan agar memudahkan agar tradisi yang ada tetap berlanjut. Sementara dalam penjelasannya mengunakan bahasa Indonesia dengan tujuan agar semua santri yang ada dapat memahafi dengan mudah karena santri yang ada bukan hanya berasal dari daerah jawa tetapi juga meliputi luar jawa seperti Maluku, Jayapura, Aceh dan lainnya.
Tujuan utama dalam pengajian kilatan ini adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah. sedangkan tujuan cabangnta meliputi 3 tujuan mendasar yang meliputi:
1.      Memulyakan dan mengharap berkah Bulan Ramadhan karena dalam bulan ini semua makhluk memiliki hal-hal luar biasa bahkan ibadahpun dilipatgandakan sehingga perlu di mulyakan sebagai bentuk rasa bakti dan khormat kita dalam menjalani perintah Allah.
2.      Mengejar kekurangan ilmu, dimana dapat kita ketahui selain bulan ini kesibukan sangatlah padat sehingga menuntut ilmu agamapun merasa kurang apalagi bagi mereka yang tidak nyantri sehingga hal ini bisa dikatakan memfalisitasi santri dan juga luar santi atau orang sekitar dalam meningkatkan ilmu agamanya.
3.      Bisa khatam kitab, hal ini mengingat santripun yang sudah lama di pondok belum tentu dapat mengkhatamkan kitabnya dalam belajar sehingga diusahakan di waktu ramadhan dengan waktu 20 hari saja dapat menghatamkan kitabnya sehingga pulang ke masyarakat membawa ilmu yang banyak disertai bukti yang nyata.
Sedangkan dilihat dari hambatannya terdapat dua aspek yaitu ustad dan santri. aspek guru jika ustadnya telat atau tidak memiliki arti yang cocok terhadap makna maka mencari dahulu serta apabila ustadnya telah berkeluarga maka disibukkan dengan keluarganya. Sedangkan asepek santri adalah keadaan santri yang kurang termotivasi belajar dan juga aktivitas yang banyak sehingga sering membuatnya tidur dan lupa belajar atau mendengarkan ustadnya menyampaikan ilmu. tOleh karena itu dapat disimpulkna bahwa dalam bulan ramadhan ini Gus Fahmi ingin terus berusaha mengisi dan memfasilitasi di Bulan Ramadhan ini dengan mengadakan kegiatan pengajian atau Kilatan (Malang), atau Jareng (Jawa Tengah) atau pasaran (Kediri) untuk para santri khususnya dan umumnya untuk masyarakat di sekiat PP. Anwarul Huda. Harapannya dengan hal ini semua santri dan juga masyarakat ikut serta dalam memeriahkan dan memamfaatkan Bulan Ramadhan ini dengan baik.



DOKUMENTASI
Gambar 1 bersama Gus Fahmi

Komentar