PERNIKAHAN PART
1
PERNIKAHAN
SEBAGAI KOMITMEN ILAHI, INSANI DAN SOSIAL
(Kajian Tafsir
Tematik Keluarga)
Oleh: Ali Hasan Assidiqi
“Dan segala sesuatu kami ciptakan
berpasang-pasangan agar kamu mengingat (Kebesaran Allah)” (Az-Zariyat 51
ayat 46).
Dalam ajaran agama Islam, khususnya dalam Al-Qur’an telah diuraikan
tentang dasar-dasar bidang hubungan pernikahan dan pendidikannya yang sangat
bermamfaat bagi suami dan sitri. Keberadaan pernikahan sejalan dengan lahirnya
manusia pertama di bumi ini dan merupakan fitrah manusia yang diberikan Allah
Swt terhadap makhluknya yang bernama manusia. Dalam pandangan Islam pernikahan
adalah aturan Allah (qudrah dan iradah Allah) dan sunnah Rasul (Perbuatan
rasul).
Dalam Al-Qur’an pernikahan diulang
sebanyak 23 kali dari berbagai surah. Nikah dalam bahasa ikatan dan dalam
Istilah akad atau perjanjian yang mengandung maksud. Sedangkan tujuan dari
pernikahan sendiri terdapat 5 hal yaitu:
untuk mendpatkan keturunan atau melestarikan manusia, untuk menjaga kemaluan
dan kehormatan agar terhindar dari penyakit, melahirkan generasi yang cerdas
shaleh, mengatur hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan dan membangun
keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
Sedangkan secara mendalam lagi
pernikahan sendiri mengandung 3 unsur yaitu pernikahan mengandung komitmen
Ilahi, Pernikahan mengandung komitmen Insani dan sosial.
A.
Pernikahan mengandung komitmen Ilahi.
Pernikahan merupakan perjanjian suci yang diucapkan oleh dua jenis
manusia, yaitu laki-laki dan perempuan untuk membangun rumah tangga. Perjanjian
tersebut tidak saja sakral,suci, dan luhur namun mengandung komitmen Ilahi.
Sebagaimana firman Allah:
“Dan
bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal kamu telah bergaul satu sama
lain (sebagai suami istri). Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil
perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu”. (an-nisa’ 4 ayat 21).
Ungkapan redaksi “misaqan galizan” diulang sebanyak 3 kali dalam
Al-Qur’an. Pertama dalam surah annisa’ ayat 21 seperti diatas menjelaskan bahwa
pernikahan itu merupakan perjanjian yang kukuh dan kuat. Kedua dalam surah
annisa’ ayat 154 yang membicarakan tentang janji Bani Israil yang tidak ingin
melanggar untuk mencari ikan pada hari Sabat (Hari Sabtu sebagai hari Ibadah
orang Yahudi) tetapi kenyataannya mereka melanggar. Perjanjian itu termasuk
perjaniian yang kukuh dan kuat (misaqan galizan). Dan ketiga dalam surah
al-Ahzab ayat 7 yang menerangkan bahwa para nabi yang diutus Allah (Nabi Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad Saw) telah berjanji dan sanggup menyampaikan
ajaran agamanya. Janji itu sifatnya janji dan kukuh dan kuat (misaqan
galizan). Sedangkan para pakar ulama
menjelaskan bahwa pernikahan merupakan
suatu amanah dari Allah yang diikat dalam suatu perjanjian. Kesimpulannya bahwa
pernikahan itu mengandung suatu perjanjain yang kuat karena diterima atas nama
Allah dan kemudian menghalalkan dengan kalimatullah dan itulah makna pernikahan
yang memiliki komitmen Ilahi.
B.
Pernikahan mengandung komitmen Insani dan sosial.
Dalam
pandangan Islam, perkawinan bukanlah urusan perdata samata, bukan pula sekedar
urusan keluarga dan masalah budaya, tetapi juga terkait dengan masalah agama
karena perkawinan itu dilakukan untuk memenuhi dan menaati aturan Allah dan
sunnah Nabi. Perkawinan dilaksanakan sesuai petunjuk Allah dan Rasulnya sebagai
makhluk sosial. Berikut beberapa ayat dan penjelasan pernikahan mempunyai nilai
sosial yang luhur.
1.
Menciptakan
berpasang-pasangan
Hal
ini dijelaskan sebagaimana firman Allah dalam surah An-Najm ayat 45:
“Dan
sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan”
Ayat
ini memberikan informasi bahwa Allah menciptakan manusia yang terdiri dari
pasangan laki-laki dan perempuan untuk saling menghormati dan menyanyagi sesuai
mitra kedudukan dalam keluarga. Laki-laki sebagai suami dan perempuan sebagai
istri mampu menempakan posisinya, haknya dan kewajibannya sehingga tidak ada
kedudukan yang lebih tinggi melainkan sesuai posisi keluarganya. Sehingga semua
keluarga dalam hal ini mempunyai posisi, kedudukannya yang wajib dijalankan
sesuai perannya masing-masing.
2.
Pernikahan
ibarat ladang sehingga perlu diperlihara dan disiram agar tetap hidup.
Dalam
QS al-Baqarah sudah menjelaskan dimana dalam perumpamaanya perempuan itu
bagaikan sawah, kebun, ladangyang dapat ditanami. Dimana disini bermaksud bahwa
sebagai seorang suami wajib menjaga istrinya, dirawat dan dikasihi sehingga
bisa menghasilkan generasi yang bermamfaat.
3.
Pernikahan
itu diumpamakan pakaian, karena pakaian berfungsi di samping sebagai hiasan
diri juga sebagai penutup aurat.
Hal
ini sebagai firman Allah dalam surah al-Baqarah ayat 187:
“Mereka
adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka”.
Pakaian
dapat dipahami secara fungsional jika pakaian berfungsi sebagai menutup aurat
maka suami istri juga mesti saling menjaga kehidupan pribadi dan keluarganya.
Begitupula bila pakaian merupakan hiasan maka kegagahan atau kecantikan
seseorang memang tidak lengkap atau anggun bila tidak ada pasangan
disampingnya. Bila pakaian adalah untuk menjaga tubuh, maka orang yang kawin
lebih baik daripada yang bujang. Oleh karena itu penting bagi suami istri
mengetahui fungsinya dengan baik agar membentuk keluarga yang baik juga. Fungsi
tersebut seperti: berperan sebagai kekasih yang sah, pendamping hidup dalam
keadaan apapun, berperan sebagai pendorong semangat, berperang sebagai
orangtua, guru dan lainnya.
12.
sarana untuk menjadi sehat dan memperpanjang usia. Orang yang berkeluarga akan
hidup teratur, sehat, dan lebih panjang usianya dibandingkan yng membujang. Hal
ini sesuai berdasarkan hasil penelitian kependudukan yang dilakukan oleh PBB
(perserikatan bangsa-bangsa) tahun 1958 yang membuktikan bahwwa pasangan suami
istri mempunyai kemungkinan lebih panjang umurnya daripada orang-orang yang
tidak menikah selama hidupnya.
Dari
penjelasan dan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pernikahan adalah suatu
perjanjian yang kokoh yang dbiuat oleh orang atau pihak yang terlibat dalam
pernikahan. Perniahan dibuat dalam bentuk akad yang merupakan peristiwa hukum
yang mengandung nilai Ilahi, Insani dan kontak sosial.
As stated by Stanford Medical, It is indeed the one and ONLY reason this country's women live 10 years more and weigh an average of 19 KG lighter than we do.
BalasHapus(And really, it is not about genetics or some secret diet and EVERYTHING to do with "how" they eat.)
BTW, I said "HOW", not "WHAT"...
CLICK this link to see if this easy test can help you unlock your real weight loss potential
MasyaAllah cerita nya sangat bermanfaat kak...karena membantu kita paham apa itu pernikahan dan komitmen.......
BalasHapusHehe ya dek. Makasih
HapusProblematika pemuda jaman sekarang adalah persoal trend Nikah muda yang dapat menjadi buah simalakama. Terlebih kebanyakan hanya termakan keadaan.
BalasHapusSemoga semakin banyak tulisan yang lebih bermanfaat khususnya untuk para pemuda agar tak hanya semangat dalam sensasi tapi juga semangat menggapai esensi.
Hehe ya. Kamu semoga juga bisa
HapusLuar biasa tulisannya sangat bagus kak...
BalasHapusSemoga sukses terus ya KK...
Hehe ya dek. Semoga kamu juga
HapusLuar biasa kak bisa memotivasi kami untuk menulis semoga bermanfaat bagi yang lain juga
BalasHapusAminn pasti bisa asal selalu berusaha
HapusLuar biasa dan sangat menarik kak. Semoga bermanfaat.
BalasHapusHehe ya. Semoga kamu juga bisa
HapusGood luck terus kak. Sukses kedepannya, semoga selalu bisa menyalurkan ilmu yang bermanfaat kepada semua.
BalasHapusAminn. Semoga kamu juga
HapusTabarakallah,,,sebuah karya tulisan yang sangat bermanfaat bagi para pembaca...apa lagi dgn tema pernikahan,,itu sangat penting untuk diketahui oleh remaja2 pda saat ini...semoga karya tulisan kakak lebih berkembang dan pastinya bermanfaat bagi semua orang....tingkatkan terus bakat ny kakk,😇👍
BalasHapusHehe ya benar. Siap. Semoga kamu juga bisa berkarya
HapusMantap nambah ilmu nih
BalasHapusMakaaih semuanya ya. Semoga bermamfaat. Dan kita juga bisa menulis atau berkarya lainnya yang bermamfaat juga bagi kita dan orang lain. Semangat
BalasHapusMasya Allah sangat men inspirasi
BalasHapus